Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kepulauan Bangka Belitung: Letak, Keadaan Geografis dan Penduduk

Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari sekitar 470 pulau dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Pulau-pulau tersebut antara lain 2 pulau utama yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung.

Kepulauan Bangka Belitung
Bangka Belitung
Pulau kecil lainnya adalah Pulau Lepar, Pulau Pongok, Pulau Nanas, Pulau Mendanau, Pulau Selat Nasik, Pulau Gersik, Pulau Bakau, Pulau Aur, Pulau Kalangbau, Pulau Kelemar, Pulau Kuil, Pulau Lengkuas dan lainnya.

Luas dan Letak 

Luas wilayah daratan dan wilayah lautan Kepulauan Bangka Belitung mencapai 81.725,06 km². Luas daratan setidaknya mencapai 16.424,06 km² atau 20,10 persen dari total wilayah. Sementara luas laut kurang lebih 65.301 km², atau 79,90 persen dari total wilayah Kepulauan Bangka Belitung.

Secara astronomis, Kepulauan Bangka Belitung terletak pada 0°50’ - 4°10’ LS  dan 104°50’ - 109°30’ BT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

  • Di sebelah Barat dengan Selat Bangka
  • Di sebelah Timur dengan Selat Karimata
  • Di sebelah Utara dengan Laut Natuna
  • Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa

Keadaan Geografis

Keadaan alam Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran tinggi, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk Gunung Maras yang merupakan gunung tertinggi di pulau granit ini dengan ketinggian mencapai 705 meter di Kecamatan Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut di Pulau Belitung. 

Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter di Kecamatan Mentok dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut di Kecamatan Pangkalan Baru.

Di samping sebagai daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai banyak sungai seperti: sungai Baturusa, sungai Buluh, sungai Kotawaringin, sungai Kampa, sungai Layang, sungai Manise dan sungai Kurau.

Batu Granit di Pulau Bangka Belitung
Batu Granit
Secara geologis, pulau ini terbentuk dari batuan granit. Umur bebatuan granit di Pulau Belitung diperkirakan mencapai 65-200 juta tahun. Bebatuan granit yang ada di sepanjang pantai Pulau Belitung memang menjadi salah satu daya tarik pulau yang masih bagian dari Kepulauan Bangka Belitung ini.

Batu-batu granit raksasa tersebut bagian dari tubuh batuan beku yang menjadi batuan dasar di Indonesia bagian barat. Batuan ini biasa disebut sebagai batolit. Batuan ini merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat asam, dengan kandungan silika lebih dari 65 %. Dari peta geologi, granit tertua berumur Trias (Triassic) yang tersebar di Belitung bagian barat laut, termasuk di Pantai Tanjung Tinggi, Pulau Kepayang, dan Pulau Lengkuas.

Munculnya bongkah-bongkah granit ke permukaan diawali pembekuan granit di bawah permukaan bumi pada kedalaman puluhan kilometer. Batuan ini mengalami proses tektonik berupa pengangkatan, beberapa mengalami pematahan, dan peretakkan. Akibat dari proses tektonik tersebut, batu granit yang berasal jauh di bawah muncul ke permukaan bumi. Selama proses pengangkatan tersebut, tubuh granit mengalami retak-retak atau deformasi. Ketika tubuh granit yang retak-retak ini muncul di permukaan bumi, proses pelapukan dan erosi atau abrasi mengikisnya selama ribuan tahun. Jurang-jurang bawah laut terdiri dari lereng-lereng terjal. Lereng batu granit itu menyambung antara satu pulau dengan pulau lainnya.

Pulau Belitung sendiri terkenal sebagai penghasil timah, lada putih, pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit.

Tanah

Keadaan tanah Kepulauan Bangka Belitung secara umum mempunyai PH atau reaksi tanah yang asam rata-rata dibawah 5, akan tetapi memiliki kandungan aluminium yang sangat tinggi. Di dalamnya mengandung banyak mineral biji timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lain-lain. 

Jenis tanah di Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari:

• Podsolik dan Litosol

Warnanya coklat kekuning-kuningan berasal dari batu plutonik masam yang terdapat di daerah perbukitan dan pegunungan, kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lain-lain.

• Asosiasi Podsolik

Warnanya coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk kompleks batu pasir kwarsit dan batuan plutonik masam.

• Asosiasi Aluvial, Hedromotif dan Clay Humus serta regosol

Berwarna kelabu muda, berasal dari endapan pasir dan tanah liat.

Baca juga : Tanah

Penduduk

Sebagian besar penduduknya bersuku Melayu dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka. Dari total populasi di Bangka Belitung, 20 persen di antaranya etnis China.

Penduduk Bangka Belitung disebut orang Melayu Bangka-Belitung, suku yang lainnya antara lain; suku Sekak, Sakai, Suku Ameng Sawang, Suku Bangsa Lom. Kemudian suku pendatang antara lain suku Jawa, Tionghoa, Bugis, Sunda, Madura, Batak,dan Minangkabau. 

Penduduk di Pulau Bangka Belitung
Penduduk Bangka Belitung
Agama

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, persentase agama penduduk di Kepulauan Bangka Belitung adalah Islam 89,99%, kemudian Budha 4,43%, Kristen 3,40% (Protestan 2,09% dan Katolik 1,31%), Konghucu 2,01%, Hindu 0,08% dan Kepercayaan 0,09%.

Baca juga : 

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Kepulauan Bangka Belitung: Letak, Keadaan Geografis dan Penduduk"